
GenPI.co - Diplomat Israel pada Senin (21/2) kabur dari kantor kedutaan Kyiv, Ukraina menuju ke kota lain di negara itu bernama Lviv.
Keputusan itu dibuat setelah pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di mana ia menolak hak Ukraina untuk menjadi negara bagian, segera setelah ia mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai republik independen.
“Dalam satu jam, kami bertemu di kedutaan dan pergi ke Lviv,” kata Duta Besar Israel untuk Ukraina Michael Brodsky, sehari setelah kedutaan pindah dari Kyiv ke Lviv.
BACA JUGA: Presiden Joe Biden Bertitah, AS Bakal Obrak-abrik Ekonomi Rusia
Dia mengatakan, diplomat Israel pergi bekerja dalam beberapa hari terakhir dengan semua harta benda mereka dikemas ke dalam mobil untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi
“Saya telah memberi tahu semua utusan [Israel] untuk datang bekerja dengan koper beberapa hari sebelumnya, karena eskalasi dapat terjadi kapan saja, dan itulah yang mereka lakukan selama beberapa hari – mereka memiliki koper di mobil mereka,” kenang Brodski
BACA JUGA: Rusia Mendapat Dukungan dari Sekutu Dekat, Kubu Barat Bisa Ngamuk
Ditanya apakah para diplomat merobek-robek dokumen ketika pergi dari Kyiv, Brodsky menjawab ya.
“Saya menahan garis (di Kyiv) untuk waktu yang lama dan menunda kepindahan itu sebanyak yang kami bisa,” katanya.
BACA JUGA: Unjuk Kekuatan, Drone Siluman AS Menyapu Wilayah Udara Ukraina
Pada Rabu (23/2), Brodsky mengadakan pertemuan dengan walikota Lviv dan berbicara dengan otoritas kontrol perbatasan setempat untuk mempersiapkan jika orang Israel perlu dievakuasi melalui darat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News