
GenPI.co - Korea Utara terus maju dengan pengembangan program nuklir dan misilnya tahun lalu meskipun ada sanksi internasional.
Hal tersebut terkuak dalam laporan rahasia PBB yang dilihat oleh AFP pada hari Sabtu (5/2) lalu.
Laporan tersebut disusun oleh pemantau sanksi dan dibagikan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
BACA JUGA: Rakyat Ukraina Mulai Panas, Teriakan Anti-Rusia Menggema
Pyongyang berada di bawah sanksi besar atas program senjatanya, termasuk larangan ekspor batu bara, besi, timah, tekstil, makanan laut, dan produk lainnya.
“Meskipun tidak ada uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antarbenua yang dilaporkan tahun lalu, Korea Utara terus mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi bahan fisil nuklir," menurut laporan tersebut.
BACA JUGA: Ukraina Kritis, Rusia Kirim Pesawat Pengebom Berkemampuan Nuklir
DIkatakan bahwa pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur nuklir dan rudal balistik DPRK terus berlanjut.
“DPRK terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan untuk program-program ini di luar negeri, termasuk melalui sarana siber dan penelitian ilmiah bersama,” kata laporan itu, menggunakan inisial North Nama resmi Korea.
BACA JUGA: Mohon Doanya, Begini Kondisi Presiden Erdogan dan Istri
Dokumen itu juga mengatakan Korea Utara menggunakan serangan siber, terutama pada aset cryptocurrency, sebagai sumber penting pendapatan pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News