
Ini berlangsung selama sekitar dua jam sebelum pasukan elite pimpinan AS menyerbu rumah Qurashi.
Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan warga sipil termasuk di antara setidaknya 13 orang yang tewas dalam operasi itu.
Ketika pendaratan dimulai, penduduk mengira pasukan AS menargetkan seorang pemimpin Al-Qaeda.
BACA JUGA: Dedengkot ISIS Tewas dalam Serangan AS, Rekam Jejaknya Mengerikan
Pasukan khusus AS sendiri melakukan beberapa operasi terhadap target jihadis bernilai tinggi di daerah Idlib dalam beberapa bulan terakhir.
Daerah itu, kantong terakhir yang secara aktif menentang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, adalah rumah bagi lebih dari tiga juta orang dan didominasi oleh para jihadis.
BACA JUGA: Dikepung Pasukan Khusus AS, Pemimpin ISIS Terdesak & Lakukan ini
Abu Ali, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di dekatnya yang menolak memberikan nama lengkapnya karena alasan keamanan, mengatakan AS mengirim pesan untuk meyakinkan warga.
Dia mendengar pasukan Amerika berkata "'jangan khawatir. Kami hanya datang ke rumah ini... untuk membebaskanmu dari teroris'".
BACA JUGA: Kim Jong Un Menunggangi Kuda Putih, ada Pesan Tersembunyi
Warga Atme kaget mendengar tetangga mereka di rumah sederhana berlantai dua yang dikelilingi pohon zaitun itu ternyata adalah pemimpin ISIS.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News