
GenPI.co - Korea Utara pada hari Kamis (30/12) mengeluarkan seruan keras kepada 1,2 juta tentara yang melayani negara untuk bersatu di belakang pemimpin Kim Jong Un dan membelanya dengan nyawa mereka.
Perintah tersebut datang saat negara itu merayakan ulang tahun ke-10 kenaikan Kim menjadi panglima tertinggi militer.
Dalam tajuk rencana yang panjang, surat kabar resmi Rodong Sinmun mengatakan bahwa komandan militer dan tentara Korea Utara harus menjadi “benteng yang tak tertembus dan tembok anti peluru dalam membela (Kim) dengan setia dengan nyawa mereka.”
BACA JUGA: Ancaman Tsunami Omicron dan Delta, Sistem Kesehatan Bisa Kolaps
Tentara juga diminta membangun militer yang lebih modern dan maju yang berfungsi sebagai “penjaga yang dapat diandalkan dari negara dan rakyat kita.”
Editorial itu mengatakan semua pasukan dan rakyat Korea Utara harus menjunjung tinggi kepemimpinan Kim untuk mendirikan negara sosialis yang kuat.
BACA JUGA: Thailand Menghadapi Kabar Buruk, Seluruh Penduduk Diminta Waspada
Korea Utara sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan propaganda serupa yang mendesak orang-orang untuk bersatu di belakang Kim di saat-saat sulit.
Beberapa ahli mengatakan Kim telah bergulat dengan momen terberat dari 10 tahun pemerintahannya karena pandemi virus corona, sanksi PBB, dan salah urus negara yang dia sebabkan sendiri.
BACA JUGA: Serangan Israel ke Suriah Sungguh Ganas, Milisi Pro-Iran Tewas
Pada hari Senin (27/12), Kim membuka rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa untuk meninjau proyek-proyek masa lalu dan menentukan kebijakan utama untuk tahun depan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News