
GenPI.co - Perayaan Natal di beberapa negara bagian India pekan lalu diwarnai teror dan ketakutan setelah kelompok garis keras Hindu melakukan tindakan main hakim sendiri.
Surat Kabar The Hindu melaporkan pada hari Senin (27/12), aksi intoleransi itu terjadi di wilayah inti Perdana Menteri Narendra Modi.
Gangguan perayaan Natal pada akhir pekan dan pekan lalu termasuk perusakan patung Yesus Kristus di Ambala di Haryana, negara bagian utara yang diperintah oleh Partai Nasionalis Bharatiya Janata Party (BJP) Modi.
BACA JUGA: Ratu Elizabeth dalam Ancaman, Ada yang Ingin Membunuh
Laporan itu juga melaporkan para aktivis membakar model Sinterklas dan meneriakkan slogan-slogan menentang perayaan Natal dan konversi agama.
Aksi itu terjadi pada hari Sabtu (25/12), tepat saat Natal, di luar sebuah gereja di Varanasi, daerah pemilihan parlemen Modi dan kota paling suci bagi umat Hindu.
BACA JUGA: Israel Akan Bertindak Sendiri Jika Diperlukan, Iran Bisa Kiamat
Anoop Shramik, seorang aktivis sosial di Varanasi, mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat sekitar dua lusin orang membakar Sinterklas.
Dihubungi melalui telepon, pemerintah federal dan negara bagian menolak berkomentar.
BACA JUGA: Manuver Israel Bikin Suriah Marah Besar, Kecaman pun Terlontar
NDTV melaporkan, pada hari Sabtu, perayaan Natal juga terganggu di Silchar, Assam timur, setelah sekelompok pria, yang mengaku sebagai anggota Bajrang Dal memaksa masuk ke sebuah gereja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News