
GenPI.co - Pembantaian di Malam Natal terjadi di Myanmar. Sekitar 30 penduduk, beberapa diyakini perempuan dan anak-anak, ditangkap oleh Pasukan Myanmar pada Jumat (24/12) malam.
Seorang saksi mata dan laporan lainnya pada Sabtu (25/12) melaporkan bahwa ke-30 orang itu ditembak mati dan mayat-mayat mereka dibakar.
Foto-foto yang diklaim sebagai akibat dari pembantaian di Malam Natal di desa Mo So timur, tepat di luar kotapraja Hpruso di negara bagian Kayah segera menyebar ke media sosial di negara itu.
BACA JUGA: Ngeri, Junta Myanmar akan Diserang Habis-habisan! ini Tanggalnya
Aksi pembantaian terhadap para pengungsi itu memicu kemarahan terhadap yang mengambil alih negara pada Februari 2020.
Foto-foto menunjukkan tubuh hangus lebih dari 30 orang di tiga kendaraan yang terbakar.
BACA JUGA: Myanmar Mendadak Sepi, Seolah Kota Bagai Tak Berpenghuni
Seorang penduduk desa yang mengkau pergi ke tempat kejadian mengatakan kepada The Associated Press bahwa para korban telah melarikan diri dari pertempuran antara kelompok perlawanan bersenjata dan tentara Myanmar di dekat desa Koi Ngan, pada hari Jumat.
Dia mengatakan mereka dibunuh setelah ditangkap oleh pasukan saat menuju ke kamp-kamp pengungsi di bagian barat kotapraja.
BACA JUGA: Pembantaian di Malam Natal, Kecaman PBB pun Terlontar
Pemerintah belum mengomentari tuduhan tersebut, tetapi sebuah laporan di surat kabar harian Myanmar Alinn yang dikelola pemerintah pada hari Sabtu memberitakan pertempuran di dekat Mo So pecah pada hari Jumat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News