
GenPI.co - Invasi penuh China ke Taiwan dengan mendaratkan pasukan dan menyita pelabuhan serta bandara akan sangat sulit dicapai.
Hal tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam penilaian ancaman terbarunya, sebagaimana dilaporkan Reuters yang dikutip Senin (13/12).
Ketegangan antara Taipei dan Beijing telah meningkat dalam dua tahun terakhir ketika China meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan untuk menekannya agar menerima pemerintahan China.
BACA JUGA: Kelompok Hamas ditembaki di Negara Orang, 4 Tewas
Pemerintahan Beijing mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.
Dalam sebuah laporan kepada anggota parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapasitas transportasi China saat ini terbatas.
BACA JUGA: Teknologi Peneliti Korea Mumpuni, Varian Omicron Tak bisa Lari
Militer China tidak akan dapat mendaratkan semua pasukannya sekaligus, dan harus bergantung pada roll-on, roll-off "non-standar" di mana kapal yang perlu menggunakan fasilitas pelabuhan dan pesawat angkut yang membutuhkan bandara.
“Namun, militer Taiwan sangat mempertahankan pelabuhan dan bandara, dan mereka tidak akan mudah diduduki dalam waktu singkat. Operasi pendaratan akan menghadapi risiko yang sangat tinggi,” kata kementerian itu dalam laporannya, yang salinannya telah ditinjau oleh Reuters.
BACA JUGA: Rusia Kolaps, Vadimir Putin Rela Jadi Sopir Taksi
Logistik China juga menghadapi tantangan, karena setiap pasukan pendarat perlu dipasok kembali dengan senjata, makanan, dan obat-obatan melintasi Selat Taiwan yang memisahkan keduanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News