
GenPI.co - Puluhan tank Jepang pada Selasa (7/12) memenuhi pos tentara Jepang yang telah lama bertugas untuk mengawasi Rusia dan China. Tembakan-tembakan senjata berat mengguncang tempat itu.
Itu adalah bagian dari latihan perang yang diselenggarakan Jepang di kawasan Utara negaranya, sebagai upaya unjuk kekuatan kepada tetangganya Rusia dan China.
Markas Besar Angkatan Darat Utara mengatakan, latihan tersebut, yang dibuka minggu ini dan berlanjut hingga 14 Desember, melibatkan sekitar 1.300 pasukan Pasukan Bela Diri Darat.
BACA JUGA: Geger, Kim Jong Un Berseru Soal Loyalitas Militer kepada Negara
Latihan berfokus pada meningkatkan keterempailan tentara untuk kecepatan dan akurasi dalam menembak target yang muncul secara acak dari jarak 300 meter hingga 3 kilometer selama sesi 15 menit.
Pelatihan itu dilakukan ketika China dan Rusia telah meningkatkan kerja sama militer dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk melawan blok pimpinan AS di kawasan itu.
BACA JUGA: Serangan Israel di Suriah Sasar Pelabuhan dekat Pangkalan Rusia
Peningkatan aktivitas angkatan laut China, telah mendorong Tokyo untuk dengan cepat meningkatkan penempatan pasukan dan pertahanan rudal di seluruh Jepang selatan, termasuk di pulau-pulau terpencil.
Penumpukan fasilitas militer China di Laut China Selatan telah meningkatkan kekhawatiran Tokyo di Laut China Timur, di mana pulau Senkaku yang dikuasai Jepang juga diklaim oleh Beijing, yang menyebutnya Diaoyu.
BACA JUGA: Bila Rusia Nekat Menyerang Ukraina, AS akan Balas dengan Keras
China telah mengirim armada kapal penjaga pantai bersenjata untuk secara rutin mengelilingi pulau itu dan keluar masuk perairan yang diklaim Jepang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News