
GenPI.co - Para petani mengguncang Iran dengan protes paling keras di kota Ishafan pada Jumat (26/11). Rezim Ebrahim Raisi beraksi dengan menurunkan polisi antihuru-hara.
Kantor berita Fars dan ISNA memberitakan, pasukan keamanan menembakkan gas air mata selama bentrokan dengan pelempar batu dalam protes di dasar sungai Zayadneh Rood yang kering.
"Kami telah menangkap 67 aktor utama dan agitator di balik kerusuhan itu," kata Jenderal Polisi Hassan Karami, Sabtu (27/11).
BACA JUGA: Demi Orang China, Varian Virus Corona Baru Dinamakan Omicron
Dia mengatakan antara 2.000 dan 3.000 orang ambil bagian dalam protes tersebut.
Selama bentrokan pada hari Jumat, beberapa orang membakar benda-benda di kota, Fars dan ISNA melaporkan.
BACA JUGA: Keganasan Omicron Bikin Israel Bertindak, Ahli Bilang Terlambat
Seorang wartawan Fars mengatakan dua buldoser digunakan untuk menghancurkan pipa yang mengambil air dari provinsi Isfahan ke Yazd.
"Di antara demonstran yang terluka, dua berada dalam kondisi serius," kata Nourodin Soltanian, juru bicara Universitas Ilmu Kedokteran Isfahan, kepada kantor berita Mehr, Sabtu.
BACA JUGA: Kapal Mata-mata China Ketahuan Mengitari Pantai Australia, Panas!
Pada Sabtu, situasi lengang dan jalan-jalan kosong. Sementara polisi anti huru hara dikerahkan di jembatan Khadjou kota, kata seorang penduduk kota Isfahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News