
GenPI.co - AS pada hari Jumat (18/11) beri peringatan keras kepada China setelah kebuntuan di LCS (Laut China Selatan) antara negeri tirai bambu itu dan Filipina.
Negeri Paman Sam mengatakan pihaknya berdiri di samping Manila di tengah eskalasi yang secara langsung mengancam perdamaian dan stabilitas regional.
“Beijing seharusnya tidak mengganggu kegiatan Filipina yang sah di zona ekonomi eksklusif Filipina", kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Presiden Joe Biden Dibius - Kamala Harris Berkuasa 1 Jam Lebih
Sebelumnya, pada hari Kamis, Filipina mengutuk "dalam istilah yang paling keras" tindakan tiga kapal penjaga pantai China.
Kapal-kapal China itu dikatakan memblokir dan menggunakan meriam air pada kapal pasokan menuju atol yang diduduki Filipina di LCS.
BACA JUGA: Kasus Pertama Covid-19 di Wuhan Terkuak, Ternyata Orang ini
"Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan,” kata Price
Dia juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap kapal umum Filipina di LCS akan memicu komitmen pertahanan bersama AS.
BACA JUGA: Presiden Joe Biden Dibius, Kekuasaan AS dipegang Kamala Harris
"Amerika Serikat sangat yakin bahwa tindakan RRC (Republik Rakyat China) yang menegaskan klaim maritim Laut China Selatan yang ekspansif dan melanggar hukum merusak perdamaian dan keamanan di kawasan itu," tambahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News