
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan dia menyesali ketidakhadiran AS dari pembicaraan, pertemuan internasional terbesar di kawasan itu sejak kemenangan Taliban pada Agustus.
Lavrov memberikan nada damai terhadap pemerintah Taliban, yang sedang mencari legitimasi diplomatik internasional.
Dia mendukung seruan Taliban untuk mencairkan aset yang disimpan di Barat dan membiarkan aliran bantuan.
BACA JUGA: Duarr! Pos Terdepan Milik Amerika Serikat Diserang Drone
Meski masih enggan memberikan pengakuan formal, Moscow menyerukan hak asasi manusia untuk dijamin dan lebih banyak inklusivitas dalam pemerintahan Taliban
"Sebuah tawar-menawar politik besar sedang berlangsung," kata perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, kepada wartawan.
BACA JUGA: Tak Bisa Kunjungi Irlandia Utara, Ratu Elizabeth Kecewa
Dia mengatakan harapan masyarakat internasional harus dipenuhi, menambahkan: "Ini berarti hak asasi manusia dan inklusivitas."
Taliban mengatakan mereka telah bergerak secepat mungkin untuk membuka pemerintahan mereka dan menjamin hak-hak perempuan, dan bahwa mereka tidak mewakili ancaman bagi negara lain.
BACA JUGA: Kendaraan Taliban Dilempari Granat, Anak Sekolah ikut Kena
"Mengisolasi Afghanistan bukanlah kepentingan siapa pun," kata Abdul Salam Hanafi, wakil perdana menteri yang memimpin delegasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News