
GenPI.co - Suasana mencekam di Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Kamis (114/10) kemarin akibat tembak menembak yang terjadi selama protes pendukung Hizbullah.
Sedikitnya enam orang tewas dan 32 terluka dalam protes terkait ledakan dahsyat di pelabuhan kota itu tahun lalu yang ditangani oleh hakim Tarek Bitar
Hingga Kamis malam, tentara Lebanon telah berhasil mengembalikan ketenangan ke jalan-jalan dan situasi keamanan telah membaik.
BACA JUGA: Iran Bangun Sistem Pertahanan Mirip Iron Dome, Speknya Gahar Juga
Penembakan itu dilaporkan dimulai di daerah Tayouneh di mana ia bertemu Ain El Remmaneh dan Chiyah.
Itu adalah sebuah situs yang terkenal dengan bentrokan sektarian selama perang saudara 1975 di Lebanon, yang menandai perbatasan antara Beirut timur dan barat.
BACA JUGA: Ancaman Global di Depan Mata, 42 Negara Bakal Musnah
Hizbullah dan Tentara Lebanon melaporkan pada hari Kamis bahwa penembakan itu menargetkan para pengunjuk rasa.
Namun, tak lama setelah penembakan dimulai, pendukung Hizbullah dan Amal terlihat menembaki gedung-gedung di daerah dengan senjata otomatis dan RPG.
BACA JUGA: Pertahanan udara Suriah Siaga Tinggi, Israel Kembali Mengancam
Saksi mata mengatakan kepada MTV Lebanon news pada Kamis malam bahwa sejumlah pemuda datang ke Ain El Remmaneh melalui jalan kecil dan mulai meneriakkan slogan-slogan Syiah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News