
“Karena kebutuhan akan akurasi tinggi untuk melacak target secara akurat, radar ini kemungkinan akan beroperasi di X-band,” kata laporan itu.
Penempatan radar pada kendaraan peluncur mengarah pada pembentukan satu unit yang disebut TELAR (Transporter Erector Launcher And Radar),
Ini membuat sangat sulit untuk mengganggu radar dan menjenuhkannya dengan peperangan elektronik karena hamburan radar di lingkungan pertempuran.
BACA JUGA: Ancaman Global di Depan Mata, 42 Negara Bakal Musnah
Sky Defender Iran dikritik di masa lalu karena mereka menembak jatuh sebuah pesawat sipil pada Januari 2020.
“Dari video yang dirilis dari sistem pertahanan udara rudal baru itu, terbukti bahwa ruang kendali sistem juga terletak di bawah radar. Metode ini berarti kompresi maksimum komponen sistem,” kata laporan Tasnim.
BACA JUGA: Pertahanan udara Suriah Siaga Tinggi, Israel Kembali Mengancam
Laporan itu juga menyebutkan bahwa jenis agregasi komponen sistem yang sama telah diamati pada beberapa jenis sistem pertahanan udara jarak menengah canggih Rusia yang beroperasi.
Hasilnya adaah mobilitas tembakan pertahanan udara yang jauh lebih tinggi.
BACA JUGA: Putin Beri Peringatan Soal Teroris Irak dan Suriah di Afghanistan
Ini berarti bahwa Iran mungkin telah belajar sistem Rusia untuk membangun sistem tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News