
Jenis hasis dari Afghanistan juga teridentifikasi di negara-negara Asia, Eropa Timur, Eropa Barat, dan Eropa Tengah pada proses penyitaan ganja.
Dalam periode 2015-2019 saja, ganja hasil sitaan Iran sebagian besar berasal dari Afghanistan.
Sekitar 65 persen ganja sitaan itu ditujukan ke semenanjung Arab. Sementara 15 persen ke kawasan Kaukasus, dan 20 persen untuk konsumsi lokal.
BACA JUGA: Taliban Disebut Mengispirasi Teroris, Pengamat Komentar Begini
Meskipun pada 2019 sebanyak 21 hektar tanaman ganja sudah diberantas, namun di tahun selanjutnya tidak ada tindakan serupa.
"Laporan ini menunjukkan bahwa masalah narkoba Afghanistan bahkan lebih kompleks dari sekedar perdagangan opium," kata kepala UNODC dalam laporan tersebut, Antonio Maria Costa.
BACA JUGA: Taliban Setop Bayar Listrik, Afghanistan Balik ke Abad Kegelapan
Salah satu alasan utama ganja ditanam secara luas, kata UNODC, adalah karena biaya tenaga kerja yang rendah dan laba yang tinggi.
Tiga kali lebih murah untuk dibudidayakan daripada bunga opium. Pendapatan bersih dari satu hektar ganja adalah USD3.341, sementara opium USD2.005. (*)
BACA JUGA: Murka Pasukan Khusus Taliban Bikin Sel-sel ISIS Porak-poranda
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News