
GenPI.co - Singapura digambarkan dalam keadaan darurat covid-19. Warga panik. Pusat keramaian sepi. Semua jadi serba kacau.
Banyak warga yang dibuat kebingungan. Utamanya bagi yang ingin mengakses fasilitas kesehatan.
Dengan lonjakan kasus covid-19, tak semua warga bisa mengakses fasilitas kesehatan.
BACA JUGA: Amukan Covid-19 Mengganas, Singapura Bak Kota Hantu
Kalau pun bisa, layanannya dipastikan lama. Hasil tes pun ikutan lama. Bahkan fasilitas pemulihan sampai tak bisa menampung pasien lagi. Semua penuh.
Warga protes dan mengeluh. Namun tidak ada tindakan karena sistem kesehatan juga sedang sibuk menghadapi lonjakan covid-19.
BACA JUGA: Covid-19 Bikin Singapura Gontai, Warga Mulai Sakit Parah
Christine, seorang warga Singapura dinyatakan positif pada 15 September 2021. Dia diberitahu akan dibawa ke fasilitas perawatan masyarakat.
“Namun, sistem tidak diperbarui. Operator terus menelepon saya dan menanyakan hal yang sama. Tetapi sistem tidak di-update,” katanya, Kamis (23/9/2021).
BACA JUGA: Varian Delta Bikin Singapura Limbung
Warga pun protes. Tapi saluran protesnya seperti tertutup. Tak ada satu pun yang bisa dapat menghubungi Kementerian Kesehatan (MOH).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News