
GenPI.co - Kelompok Taliban di Afghanistan memperluas kabinet sementara mereka dengan menunjuk wakil menteri pada hari Selasa (21/9).
Namun dari nama-nama yang ditunjuk tidak ada satu pun yang mewakili kaum perempuan.
Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa mereka akan menilai Taliban dengan tindakan mereka.
BACA JUGA: Taliban Terus Menindas, Warga Afghanistan Hidup dalam Ketakutan
Bahwa pengakuan terhadap pemerintah yang dipimpin kelompok garis keras iitu akan dikaitkan dengan perlakuan terhadap perempuan dan minoritas.
Dalam pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan pada akhir 1990-an, Taliban telah melarang anak perempuan dan perempuan dari sekolah, pekerjaan, dan kehidupan publik.
BACA JUGA: ISIS Mengaku Renggut Nyawa Puluhan Milisi Taliban
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid membela penambahan terbaru ke Kabinet pada konferensi pers Selasa.
DIa mengatakan itu termasuk anggota etnis minoritas, seperti Hazara, dan bahwa perempuan mungkin ditambahkan kemudian.
BACA JUGA: New York Times Bikin Laporan Soal Aksi Mossad, Iran pun Membantah
Mujahid menyoroti pada sikap komunitas internasional terkait pengakuan kekuasaan Taliban dengan, mengatakan tidak ada alasan untuk menahannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News