
GenPI.co - Teror bom bunuh diri oleh kelompok ISIS-K di bandara Kabul, Afghanistan membuat pemerintah Australia ambil keputusan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Jumat (27/8) menyebut bahwa pihaknya menghentikan operasi penerbangan evakuasi
Keputusan tersebut diambil lantaran keadaan tak lagi mendukung untuk upaya evakuasi.
BACA JUGA: Ledakan Dahsyat bak Kiamat, Bagian-bagian Tubuh Berterbangan
Morisson juga mengatakan bahwa personel militer Australia telah dievakuasi dari Kabul beberapa jam sebelum serangan tersebut.
“Rencana kami sekarang adalah untuk berlanjut ke fase pasca-evakuasi dan itu termasuk memastikan proses kepulangan, melalui program kemanusiaan resmi kami,” kata Morrison pada wartawan di Canberra.
BACA JUGA: Suara Biden Pecah Karena Amarah, Janji akan Memburu Sampai Dapat
Morrison mengakui bahwa sejumlah pemegang visa Australia masih berada di Afghanistan, meski dia mengatakan Canberra tak mengetahui jumlah pastinya.
Saat Amerika Serikat dan sejumlah sekutu meneruskan penerbangan evakuasi, Morrison mengatakan bahwa kemungkinannya kecil untuk warga dan pemegang visa Australia diberikan kursi di penerbangan.
BACA JUGA: Detik-detik Ledakan Bom Bunuh diri ISIS di Bandara Kabul
Morrison mengatakan bahwa Australia telah mengevakuasi 4.100 penduduk dan warga Afghanistan dengan visa dalam sembilan hari terakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News