
GenPI.co - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengeluarkan pernyataan jelang pertemuan pertamanya dengan Presiden Amerika serikat Joe Biden di Washington.
Bennett mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan mencaplok wilayah Tepi Barat. Namun dia juga tak akan membiarkan wilayah itu menjadi negara Palestina.
Bennett mengatakan itu kepada The New York Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa (24/8), sehari sebelum kedatangannya ke Washington.
BACA JUGA: Serangan Maut Jet Tempur Israel, Hawa Kematian di Langit Gaza
“Pemerintah ini tidak akan mencaplok atau membentuk negara Palestina, semua orang mendapatkannya. Saya perdana menteri dari semua orang Israel, dan apa yang saya lakukan sekarang adalah menemukan jalan tengah – bagaimana kita bisa fokus pada apa yang kita sepakati, beber Bennett.
Perdana Menteri sebelumnya , Benjamin Netanyahu, hampir memicu krisis pada tahun 2020 antara Israel dan Partai Demokrat AS, termasuk beberapa anggotanya yang paling pro Israel.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Terhadap Suriah, Ledakan Hebat di Damaskus
Kala itu Demokrta memperingatkan Israel bahwa bahwa mencaplok bagian-bagian Tepi Barat akan merusak hubungan AS-Israel.
Netanyahu telah mempertimbangkan pencaplokan di bawah persyaratan perjanjian damai yang diajukan oleh pemerintahan Trump tetapi ditolak oleh Palestina.
BACA JUGA: Pejuang di Panjshir Bersumpah Menggosok Wajah Taliban ke Tanah
Bennett mengatakan dia akan melanjutkan ekspansi "pertumbuhan alami" dari permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News