
GenPI.co - Saat ini Covid-19 varian delta mendominasi tingkat infeksi di seluruh dunia yang kembali melonjak beberapa waktu belakangan.
Namun para peneliti memperingatkan kehadiran varian baru yang mereka namakan Lambda. Varian lain itu dikatakan lebih ganas dan berbahaya.
Varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru dan kian menyebar di kawasan Amerika Selatan.
BACA JUGA: Bahaya Besar di Balik Olimpiade Tokyo 2020
Para peneliti Jepang yang melakukan penelitian terhadapnya mengatakan, varian Lambda sangat menular dan lebih resisten terhadap vaksin daripada versi asli virus yang muncul dari Wuhan, China.
Peringatan terhadap varian Lambda dipublikasi dalam sebuah makalah yang publikasikan beberapa waktu lalu di bioRxiv, sebelum tinjauan sejawat.
BACA JUGA: Kasihan, Para Atlet ini bak Tinggal di Penjara di Olimpiade Tokyo
Dalam makalah itu, para peneliti memperingatkan bahwa dengan Lambda diberi label "Variant of Interest" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daripada "Variant of Concern.”
Artinya, varian Lambda ini bisa menjadi masalah serius dan ancaman yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Giliran PM Inggris yang Lontarkan Ancaman, Iran Makin Tersudut
Dalam percobaan laboratorium, para peneliti menemukan bahwa tiga mutasi pada protein lonjakan Lambda, yang dikenal sebagai RSYLTPGD246-253N, 260 L452Q dan F490S, membantunya melawan netralisasi oleh antibodi yang diinduksi vaksin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News