
Dia menunjuk pada kesepakatan nuklir 2015 negara itu dengan kekuatan dunia, yang membuat Iran setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Namun, kesepakatan itu berantakan setelah presiden saat itu Donald Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari kesepakatan pada Mei 2018.
Rouhani menyalahkan banyak masalah Iran saat ini pada keputusan Trump, Termasuk jatuhnya jatuhnya mata uang rial Republik Islam itu.
BACA JUGA: Perdana Menteri Israel Ngamuk, Iran Dapat Ancaman Menakutkan
Presiden mengatakan bahwa Iran memiliki rencana untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya setelah berakhirnya embargo senjata PBB pada Oktober 2020. Namun itu tidak dapat dilakukan karena masalah keuangannya.
“Kami tidak punya uang untuk membeli karena sanksi dan tidak menjual minyak, tapi kontrak sudah benar-benar siap,” katanya.
BACA JUGA: Ketegangan Menjadi-jadi, Tuduhan Israel Bikin Iran...
Komentar Presiden Hassan Rouhani, yang ditayangkan di televisi pemerintah, muncul ketika para pejabat di pemerintahannya tampak tak berdaya dalam beberapa bulan terakhir.
Iran saat tengah serangkaian krisis mulai dari pandemi virus corona hingga kekeringan yang memicu protes publik.
BACA JUGA: Iran Dikeroyok 3 Negara, Penyerangan Kapal Bakal Dibalas Keras!
Rouhani sendiri akan digantikan oleh Presiden Terpilih Iran Ebrahim Raisi yang akan dilantik pada Kamis (5/8) pekan depan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News