
Akibatnya, muncul desakan terhadap AS sebagai sekutu utama Australia agar menunjukkan komitmennya.
Australia ketakutan. Mereka meminta AS agar melakukan tindakan balasan andai serangan rudal benar-benar dilakukan China.
Dalam pernyataannya, Hu menegaskan bahwa China siap memberikan hukuman pembalasan terhadap Australia.
BACA JUGA: Jelang Ebrahim Raisi Menjabat, Perjanjian Nuklir Iran Jadi Kelabu
Pria 61 tahun itu menyebut, China memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan rudal terhadap fasilitas militer dan fasilitas vital di tanah Australia.
Australia menjadi sasaran China lantaran Negeri Kangguru itu menjadi salah satu sekutu AS.
BACA JUGA: Di Negara Ini Bakal Sediakan Tenaga Nuklir Buat Tambang Kripto
Australia juga sangat vokal menentang ambisi Negeri Tirai Bambu untuk kembali mencaplok Taiwan.
Bukan cuma itu, pada awal pandemi Corona Virus Disease-19 (covid-19), Australia juga meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk melakukan investigasi di China.
BACA JUGA: Arab Saudi Ketar-ketir, Nuklir Iran Makin....
"China memiliki kemampuan produksi yang kuat, termasuk memproduksi rudal jarak jauh tambahan dengan hulu ledak konvensional yang menargetkan fasilitas militer Australia, saat situasi menjadi sangat tegang," bunyi pernyataan Hu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News