
Para waega Taliban ini berisiko mendapat pembalasan dari gerilyawan Taliban karena bekerja untuk pemerintah AS.
“Biden pada hari Jumat mengesahkan hingga 100 juta dolar dari dana darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang berasal dari situasi tersebut,” kata Gedung Putih.
Juga, pernyataan itu mengungkap Biden juga mengizinkan pengeluaran $200 juta dalam bentuk jasa dan barang dari inventaris badan-badan pemerintah AS untuk memenuhi kebutuhan yang sama.
BACA JUGA: Teror Taliban makin Menjadi, Wanita Afghanistan Takut Setengah Mati
Sementara itu. Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan yang ditargetkan Taliban terhadap mantan penerjemah dan warga Afghanistan lainnya serta penghancuran infrastruktur.
"Kami mengutuk keras serangan yang ditargetkan, penghancuran infrastruktur vital, serta serangan lainnya terhadap rakyat Afghanistan," kata juru bicara Jalina Porter pada konferensi pers reguler.(*)
BACA JUGA: Ada Bahaya, Staf Kedubes RI di Korea Utara Menyeberang ke China
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News