
GenPI.co - Pernyataan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya NATO memantik kemarahan China. Pasalnya, raksasa Asia itu dituduh kelompok kriminal untuk melakukan peretasan dunia maya, termasuk serangan ransomware.
China juga dituding bahwa melakukan pelanggaran sistem email Microsoft awal tahun ini.
Melansir sebuah artikel di Global Times, Situs berbahasa Inggris yang dianggap sebagai corong China, Beijing menyebut klaim itu "kebohongan besar, fitnah dan konyol."
BACA JUGA: Langkah Maut Turki Bikin Taliban Marah, Erdogan Pun Angkat Suara
China mengatakan akan konsekuensi yang menghancurkan jika Washington melanjutkan dengan retorika serupa atau mempertimbangkan tindakan hukuman.
"Praktik seperti itu tidak dapat dilakukan dalam sistem China, dan itu sama sekali tidak dapat dijelaskan dari sudut pandang motivasi," tulis artikel tersebut.
BACA JUGA: Malam Iduladha, Jet Tempur Israel Tebar Teror di Langit Suriah
China bahkan mengatakan akan melakukan pembalasan jika AS mengambil tindakan agresif dengan melakukan serangan siber tingkat nasional ke negara itu, atau menjatuhkan apa yang disebut sanksi terhadapnya.
Retorika China muncul setelah beberapa agen AS bersama dengan sekelompok sekutu, termasuk semua anggota NATO, mengeluarkan serangkaian pernyataan Senin pagi.
BACA JUGA: Seram, Spyware Israel Mata-matai Ratusan Jurnalis Juga Aktivis
Mereka mengklaim China berada di balik peretasan besar-besaran pada server email Microsoft Exchange yang diluncurkan musim semi lalu dan bekerja dengan peretas kriminal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News