
GenPI.co - Lima belas misi diplomatik dan perwakilan NATO di Kabul pada Senin (19/7) sepakat mendesak Taliban menghentikan serangan militer di Afghanistan.
Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah pertemuan perdamaian di Doha, Qatar gagal menyepakati gencatan senjata.
Delegasi pemimpin senior Afghanistan bertemu dengan pemimpin politik Taliban di iDoha selama dua hari terakhir.
BACA JUGA: Kemampuan Rudal Baru Rusia Bikin Geger, 7 Kali Kecepatan Suara!
Namun pernyataan Taliban yang dikeluarkan pada Minggu (18/7) malam tidak menyebutkan penghentian kekerasan yang meningkat di Afghanistan.
"Iduladha ini, Taliban harus meletakkan senjata mereka untuk kebaikan dan menunjukkan kepada dunia komitmen mereka terhadap proses perdamaian," kata 15 misi dan perwakilan NATO.
BACA JUGA: Lagi, Pangeran Muhammad bin Salman Dobrak Tradisi Arab Saudi!
Pernyataan bersama tersebut didukung oleh Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, delegasi Uni Eropa, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Belanda, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat serta perwakilan sipil senior NATO.
Selama beberapa waktu jelang perayaan Idulfitri yang lalu, Taliban telah menyerukan gencatan senjata sementara. Kelompok itu mengatakan mereka ingin membiarkan orang Afghanistan melewati hari raya dengan damai.
BACA JUGA: Al-Aqsa Dipenuhi Umat Yahudi, Yordania, Turki, Mesir Langsung...
Kali ini tidak ada pengumuman seperti itu. Sebab Taliban dengan cepat merebut teritori Afghanistan dalam tingkat pertempuran yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News