
Zuma dijatuhi hukuman karena menentang perintah pengadilan konstitusi untuk memberikan bukti atas penyelidikan korupsi tingkat tinggi selama sembilan tahun kepemimpinannya.
Zuma juga menghadapi kasus korupsi yang berkaitan dengan kesepakatan senjata senilai USD 2 miliar (Rp28,9 triliun) pada 1999 ketika ia menjabat sebagai wakil presiden.
Saat Zuma menghadapi kasus hukum, Afrika Selatan pun bergolak. Stabilitas ekonomi dan keamanan langsung goyang.
BACA JUGA: Corona Afsel Menggila, Pintu Masuk Selandia Baru Tutup Total
Presiden Afsel pun mengerahkan pasukan militer untuk membantu polisi menangani kekerasan dan penjarahan yang dipicu pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma itu.
Pasukan militer diturunkan ke jalan-jalan dari dua provinsi paling padat di Afrika Selatan.
BACA JUGA: Afsel Suntikan Dosis Vaksin Johnson & Johnson ke Tenaga Kesehatan
Yang pertama Gauteng, provinsi dari pusat ekonomi negara, Johannesburg. Satunya lagi KwaZulu-Natal, provinsi kelahiran Zuma.
"Selama beberapa hari terakhir, ada tindakan kekerasan publik yang jarang terlihat dalam sejarah demokrasi kita," kata Ramaposha dalam sebuah siaran televisi. (*)
BACA JUGA: Duh, Inggris Kembali Deteksi Kasus Covid-19 Varian Afsel
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News