GenPI.co 
Sebelumnya, Biden pada hari Sabtu (3/7) menegaskan bahwa merespons jika ada keterlibatan Kremlin dalam serangan siber ini.
Dia mengatakan dia telah meminta komunitas intelijen untuk menyelidiki lebih dalam tentang apa yang terjadi.
Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah Biden menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berhenti menyediakan tempat yang aman bagi REvil dan geng ransomware lainnya.
BACA JUGA: Houthi Goyang Upaya Damai, Pukul Yaman Selatan Pakai Rudal Langka
Para penjahat siber itu telah melakukan pemerasan yang tak henti-hentinya dianggap sebagai ancaman keamanan nasional oleh AS.
Perusahaan keamanan siber Sophos melaporkan, serangan dilakukan ke seluruh sektor, termasuk dalam layanan keuangan, perjalanan dan rekreasi dan sektor publik.
BACA JUGA: Ada Desas-desus Tentara AS Dihujani Roket di Suriah, Tapi...
Penjahat Ransomware masuk ke jaringan dan menabur malware yang melumpuhkan jaringan saat aktivasi dengan mengacak semua data mereka.
Korban baru mendapatkan kunci dekoder saat mereka membayar tuntutan.(*)
BACA JUGA: PM Israel Bersuara, IDF Bergerak, Hamas Remuk Redam!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
