
OHCHR memperkirakan jumlah total penahanan terkait konflik dari 14 April 2014 hingga 30 April 2021 mencapai 7.900-8.700.
Dari total di tahanan tersebut, 3.600-4.000 oleh pihak pemerintah dan 4.300-4.700 oleh separatis.
Dikatakan dalam laporan itu bahwa kedua belah pihak menggunakan fasilitas penahanan rahasia yang kebal dari pengawasan penuntutan atau akses oleh pemantau hak asasi.
BACA JUGA: Operasi Senyap Mossad di Iran, Pejabat Ketar-ketir dan Bilang...
Metode penyiksaan dan perlakuan buruk yang digunakan oleh kedua belah pihak termasuk pemukulan, sesak napas kering dan basah, disetrum dan pemerkosaan.
Para tahanan juga dilucuti pakaiannya, dibiarkan lapar dan haus, larangan tidur atau toilet, eksekusi palsu, kerudung, dan ancaman kematian atau penyiksaan lebih lanjut atau kekerasan seksual , atau membahayakan anggota keluarga.
BACA JUGA: Amerika Hengkang, Rusia Endus Manuver ISIS di Afghanistan Utara
Stanislav Aeyeev, seorang jurnalis yang bekerja untuk Radio Free Europe/Radio Liberty yang didanai AS dan menghabiskan 28 bulan di penjara separatis Izoliatsia (Isolasi) di Donetsk.
Kepada Associated Press, dia mengatakan bahwa fasilitas itu memiliki sistem penyiksaan yang rumit yang menekankan pada sengatan listrik.
BACA JUGA: Ethiopia Genting! Ribuan Orang Lapar di Tengah Konflik Berdarah
“Mereka akan menelanjangi seseorang yang diikat ke kursi logam dengan pita dan kemudian menyetrum bagian tubuh yang berbeda,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News