
GenPI.co - Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Jumat (2/6) merilis laporan mengenai penyiksaan terhadap tawanan dalam konflik yang terjadi di Ukraina Timur.
Para tahanan dilaporkan menerima penyiksaan sistematis, kekerasan seksual dan pelanggaran lainnya.
“Tujuh tahun sejak pecahnya konflik, tidak dapat diterima bahwa pelanggaran HAM yang mengerikan seperti itu sebagian besar tetap tidak terselesaikan,” kata Matilda Bogner, Kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina.
BACA JUGA: Operasi Senyap Mossad di Iran, Pejabat Ketar-ketir dan Bilang...
Dia mengatakan, larangan penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan lainnya adalah mutlak. Penyiksaan tidak akan pernah bisa diterima.
Konflik di jantung industri timur Ukraina yang disebut Donbas meletus pada April 2014.
BACA JUGA: Amerika Hengkang, Rusia Endus Manuver ISIS di Afghanistan Utara
Pertempuran terjadi beberapa minggu setelah aneksasi Rusia atas Semenanjung Krimea Ukraina setelah penggulingan mantan presiden negara yang condong ke Moskow.
Separatis yang didukung Rusia mengambil alih wilayah yang luas di Donetsk dan Luhansk.
BACA JUGA: Ethiopia Genting! Ribuan Orang Lapar di Tengah Konflik Berdarah
Mereka kemudian mendirikan apa yang disebut 'republik rakyat' dan melawan pasukan pemerintah Ukraina yang berusaha merebut kembali kendali. Lebih dari 14.000 orang telah tewas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News