
Mereka memiliki sekutu di parlemen dan pemerintah dan menguasai beberapa badan negara, termasuk lembaga keamanan.
Faksi-faksi itu juga dituduh membunuh pengunjuk rasa yang turun ke jalan pada akhir 2019 menuntut pemecatan elit penguasa Irak. Kelompok-kelompok tersebut menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan aktivis.
Kadhimi, seorang perdana menteri sementara yang bersahabat dengan AS, telah mencoba menindak faksi-faksi yang didukung Iran tetapi tidak berhasil karena kekuatan militer dan pengaruh politik mereka.
BACA JUGA: Soal Negosiasi Nuklir, Iran Beri Warning Keras! AS Harus Waspada
Keanggotaan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di PMF telah mempersulit Kadhimi dan pasukan keamanan negara untuk memeriksa kekuatan milisi, karena mereka secara efektif adalah bagian dari negara itu sendiri.
Pada hari Sabtu Kadhimi menyaksikan ratusan kendaraan lapis baja melaju melewati spanduk mendiang kepala militer PMF Abu Mahdi al-Muhandis, seorang komandan yang didukung Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS tahun lalu.(*)
BACA JUGA: Usai Ditembaki Rusia, Kapal Perang Inggris Malah Lakukan...
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News