
Dr. Kinfe Redae, seorang pejabat kesehatan daerah menyebut, serangan udara di desa Togoga menewaskan sedikitnya 51 orang dan menyebabkan 33 orang hilang dan lebih dari 100 orang terluka
Redae juga menyebut bahwa bahwa pasukan Ethiopia menghalangi beberapa tim medis untuk merespons dan menembak ambulans Palang Merah yang mencoba mencapai tempat kejadian.
“Ada banyak orang yang terluka, tetapi mereka tidak mendapatkan layanan medis dan bantuan karena penutupan jalan oleh militer,” katanya.
BACA JUGA: Hendak Selamatkan Muka, Inggris Bantah Tembakan Peringatan Rusia
Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk serangan udara di Togoga yang menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak dan bayi berusia 1 tahun.
AS secara khusus mengecam tindakan militer yang menghalang-halangi petugas medis untuk mereka yang terluka,
BACA JUGA: Seram, Fasilitas Nuklir Iran Disabotase dengan Serangan Drone
“Sebuah tindakan tercela, Menolak para korban yang sangat membutuhkan perawatan medis adalah keji dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.
Institusi itu mendesak pihak berwenang Ethiopia untuk memastikan akses medis penuh dan tanpa hambatan kepada para korban dan uga menyerukan penyelidikan independen, (*)
BACA JUGA: Pernyataan Pejabat Korea Utara Soal Nuklir, AS langsung Pupus!
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News