
Seperti diketahui, Kepala negara ECOWAS dijadwalkan bertemu di Ghana pada Minggu.
Mereka dan kekuatan Barat termasuk Prancis dan Amerika Serikat khawatir krisis politik dapat memperburuk ketidakstabilan di Mali utara dan tengah, markas bagi afiliasi regional al Qaeda dan ISIS.
Sosok Goita, seorang komandan pasukan khusus berusia 38 tahun, adalah salah satu dari beberapa kolonel yang memimpin kudeta terhadap Keita.
BACA JUGA: Kejam, Presiden Mali Disikat Militernya Sendiri
Dia menggulingkan Ndaw setelah presiden sementara menunjuk kabinet baru yang mencopot dua dari pemimpin kudeta lainnya dari jabatan kementerian mereka. Di media sosial, banyak yang menyebutkan Goita sebagai sosok “strong man” alias “orang kuat”.
Jumat malam, Goita mengatakan di televisi nasional bahwa dia akan menunjuk perdana menteri baru dari antara anggota koalisi M5-RFP, yang memimpin protes terhadap Keita tahun lalu dan berselisih dengan Ndaw dan Ouane selama transisi.
BACA JUGA: Sabotase Makin Gencar, Satu Lagi Pabrik di Iran yang Meledak
Jeamille Bitar, anggota koalisi, mengatakan pilihannya adalah Choguel Maiga, mantan menteri pemerintah. (*/ant)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News