
GenPI.co - Pejabat tinggi kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk menghindari kelaparan di wilayah Tigray yang dilanda Ethiopia.
"Ada risiko kelaparan yang serius jika bantuan tidak ditingkatkan dalam dua bulan ke depan," kata Mark Lowcock, selaku Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, seperti dilansir dari AFP, Kamis (27/5/2021).
BACA JUGA: 2 Hari Setelah Netanyahu Beri Warning, Ledakan Besar Hantam Iran
Diketahui, konflik di Tigray diperkirakan telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan sekitar lima juta orang membutuhkan bantuan.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memerintahkan operasi militer darat dan udara di Tigray pada awal November 2020 setelah menuduh partai yang berkuasa di wilayah utara itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), mengatur serangan terhadap kamp-kamp tentara federal.
TPLF, yang mendominasi politik nasional selama beberapa dekade sampai Abiy berkuasa pada 2018, mengatakan pasukan federal dan musuh lamanya Eritrea melancarkan 'serangan terkoordinasi' terhadapnya.
Perkelahian dan kekerasan, bagaimanapun, terus berlanjut, memicu ketakutan akan konflik yang berkepanjangan dengan efek yang menghancurkan pada penduduk sipil.
Sementara itu, kelompok bantuan telah berulang kali menyerukan akses kemanusiaan penuh ke wilayah berpenduduk enam juta orang di mana momok kelaparan telah membayangi selama beberapa bulan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News