.webp)
Gideon Levy, kolumnis di harian Israel Haaretz mengungkapkan, bombardir serangan udara Israel di gedung-gedung tinggi bertujuan membuat pertunjukan spektakuler di televisi.
"Gedung-gedung tinggi yang dibombardir adalah pertunjukan bagus. Ini satu-satunya adegan yang disiarkan tv Israel berulang kali," katanya pada Al Jazeera.
Robohnya gedung-gedung tinggi, menurut dia, adalah sesuatu yang sangat fotogenik. "Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel," ungkapnya.
Yahya Al Sarraj Wali Kota Gaza mengatakan, penargetan fasilitas seperti pabrik kasur Foamco dan pabrik es krim Matouk semakin melemahkan perekonomian wilayah itu.
Penargetan Israel ke infrastruktur vital juga menggangu pasokan air, sanitasi, yang berdampak pada kebersihan bagi ratusan ribu orang.
"Pendudukan Israel ini diarahkan untuk membuat para pemuda semakin putus asa, terutama ketika mereka melihat pekerjaan atau perusahaan yang mereka ciptakan semuanya hancur," terangnya
BACA JUGA: Militer Palestina Pasti Kalah, Kekuatannya Didikte Israel
Rami Aldraimli (43), Direktur Eksekutif Mashareq mengungkapkan, kerugian mereka bukan cuma materi dari mahalnya peralatan di dalam kantor. Psikis mereka juga ikut tumbang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News