
“Mereka memakai baju lebaran, mengambil mainan mereka dan pergi merayakan hari kedua Idul Fitri bersama anak paman mereka. Kemudian mereka menelepon saya meminta untuk tidur di sana, saya menerimanya, mereka sangat gembira,” kata al-Hadidi dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (20/5/2021).
Maha (36), dan anak-anak mereka Abdel-Rahman (8), Suhaib (14), dan Yahya (11), tewas. Hanya putra mereka yang berusia lima bulan selamat.
"Tim penyelamat mengambil anak saya yang berusia lima bulan di bawah reruntuhan. Bayi itu selamat tetapi wajahnya terluka dan kaki kanannya patah," ujar al-Hadidi.
Namun, tentara Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara itu menargetkan Youssef Abu Hatab, yang digambarkan sebagai komandan senior Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Tapi al-Hadidi mengatakan dia bukan seorang komandan, ini bohong. Dia adalah pedagang biasa untuk peralatan listrik dan konstruksi, dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan kelompok bersenjata.
"Tentara Israel tidak bisa membenarkan kesalahan ini dengan membunuh anak-anak yang tidak bersalah," tegasnya.
Selain itu, saat matahari terbenam pada hari kedua Idul Fitri, Lina al-Mutrabai'i (26), sedang menyiapkan meja sebelum makan malam ketika rumahnya diguncang oleh ledakan dan langit-langit ambruk, menutupi dirinya dan empat anggota keluarganya.
“Saya bergegas membuang puing-puing di atas tubuh saya, lengan dan bahu saya terluka, tetapi saya memikirkan putri saya pada saat itu. Lalu, saya menggendongnya dan pergi ke aula di mana suami saya menemukan kami dan membawa kami ke rumah sakit," kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News