
GenPI.co - Bagi banyak orang, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan dianggap memiliki hubungan baik antara keduanya.
Tetapi gejolak terbaru antara Rusia dan Ukraina di perbatasan timur yang terakhir bisa terbukti berbeda mengingat keterlibatan langsung Rusia di wilayah yang dianggap sebagai halaman belakangnya.
BACA JUGA: Resimen Tempur Pembawa Kiamat Rusia Jangan Dilawan, 2022 Bakal...
“Ukraina adalah cerita yang sangat berbeda,” ujar Direktur program Turki Institut Timur Tengah yang berbasis di Washington Gonul Tol, dalam keteranganya, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (22/4/2021).
Bahkan, saat ini dalam beberapa pekan terakhir, Moskow telah mengumpulkan puluhan ribu tentara serta tank dan artileri di dekat perbatasan timur Ukraina.
Moskow dan Kyiv telah berselisih sejak 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea dan mendukung separatis yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur.
Meskipun Ankara telah mencoba menekankan ketidakberpihakannya dalam eskalasi, Moskow telah menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran.
Bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy awal bulan ini, Erdogan mengeluarkan seruan bersama untuk melakukan perlawanande di Krimea dan Ukraina timur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News