
GenPI.co - Sebuah artefak logam dari masa sebelum masehi ditemukan di kepulauan Selayar di sebelah selatan Pulau Sulawesi. Artefak logam ini adalah sebuah Nekara atau sebuah alat tabuh semacam gendang yang terbuat dari perunggu.
Nekara Selayar memiliki tinggi 95 cm dan diameter 126 cm. Dihiasi dengan ukiran flora dan fauna yang terdiri dari 16 ekor gajah, 54 ekor burung, 11 batang pohon sirih, dan 18 ekor ikan. Diperkirakan usianya 2000 tahun dan dibuat di Vietnam utara sebelum dibawa ke Selayar.
Nekara di dalam kebudayaan kuno memiliki banyak fungsi, selain sebagai simbol status kerajaan. Sebagai perlengkapan acara kerajaan, simbol sahnya status raja, dan sebagai pemberi tanda bahaya.
Baca juga: Dorong Wisata Bahari Selayar, Menpar Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus
Nekara Selayar ditemukan pada tahun 1686 di sebuah persawahan 4 km dari kota Benteng. Saat itu seorang warga bernama Sabuna sedang menggarap sawah Raja Putabangun di Papaniohea lalu cangkulnya menghantam benda logam di dalam tanah. Nekara itupun akhirnya menjadi simbol kerajaan Putabangun.
Saat kerajaan Putabangun berakhir, nekara keramat dipindahkan ke kerajaan Bontobangun pada tahun 1760 dan menjadi benda keramat bagi kerajaan Bontobangun. Saat ini nekara bersejarah itu disimpan dalam sebuah bangunan seperti masjid di Matalalang, Bontobangun.
NONTON VIDEO DIBAWAH INI: ADA APA DI BALI YA...
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News