
GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengaku sudah melihat rekaman kejadian Menko Polhukam Wiranto ditusuk di Pandeglang, Banten (10/10).
Menhan Ryamizard Ryacudu menilai ada pola pengamanan terhadap Wiranto yang tidak sebagaimana mestinya.
"Waktu saya lihat tayangan terjadinya penusukan, pengawalnya tidak ada yang berjaga-jaga di belakang Pak Wiranto. Seharusnya penjagaan dilakukan di belakang, bagian kanan dan kiri. Ini pelajaran penting bagi para pengawal pejabat untuk waspada terhadap siapa saja," kata Menhan kepada wartawan saat diminta tanggapannya terhadap pengamanan pejabat di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (10/10).
BACA JUGA: Apa Misimu Abu Rara, Siapa yang Menyuruhmu?
Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengatakan, sering kali petugas keamanan melupakan pengamanan terhadap para pejabat lantaran sudah merasa aman.
"Akan tetapi, justru teroris akan mencari celah dan melihat kapan titik lemahnya. Sama saja kalau kita operasi perang atau bertempur, satu sampai dua bulan masih ketat. Namun, menjelang 12 bulan sudah lain lagi," kata mantan Pangkostrad itu.
Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pengamanan terhadap Presiden dan pejabat negara tidak boleh lengah. "Dari awal sampai akhir (kegiatan) harus selalu siap siaga," tuturnya.
BACA JUGA: Wiranto Ditusuk, Pengamat: Ini Sudah Lampu Merah Bagi Intelijen
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News