
GenPI.co - Perburuan liar masih di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ilegal tersebut akan mengganggu kelangsungan hidup habitat komodo lantaran makanan mereka malah diburu oleh manusia.
Hal itu dikatakan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat kepada ANTARA Minggu (11/8) di Kupang.
"Kami prihatin dengan kasus perburuan liar yang masih terus terjadi di Pulau Komodo. Kerbau dan Rusa di kawasan Pulau Komodo semakin berkurang akibat ulah oknum-oknum tidak bertangung jawab," kata Viktor.
BACA JUGA: Keren! Borobudur hingga Komodo Mejeng di Pameran Foto Belanda
Sebelumnya, aparat dari Polda Nusa Tenggara Barat berhasil meringkus sejumlah pelaku perburuan liar kawasan Pulau Komodo. Para pelaku itu yang ditangani Polda NTB berasal Kabupaten Bima. Dari tangan mereka diamankan 8 ekor kerbau dan 8 ekor rusa yang telah terbunuh
Viktor mengatakan, kasus perburuan liar di Komodo harus diusut tuntas dan memroses secara hukum terhadap para pelaku. Selain itu, ia juga berharap pengawasan lebih optimal harus dilakukan Balai Taman Nasional Komodo.
BACA JUGA: Senator: Proyek Premium TNK Bisa Musnahkan Habitat Komodo
"Mereka di sana yang harus melakukan pengawasan. Tidak mungkin Gubernur harus turun tangan," kata Gubernur.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pelimpahan pengelolaan TN Komodo kepada pemda NTT. Jika telah terelealisasi kelak, maka kasus-kasus seperti dapat menjadi tanggung jawab Gubernur NTT.(ANT)
BACA JUGA: Mau ke Pulau Komodo dan Padar? Baca Ini Dulu
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News