GenPI.co 
GenPI.co— Anak-anak dan wanita hamil termasuk di antara mereka yang terbunuh dalam konflik antar suku di daerah dataran tinggi di distrik Tari-Pori, Papua Nugini.
Setidaknya 24 orang dipastikan tewas akibat konflik antar suku selama beberapa hari di Provinsi Hela, Papua Nugini. Bahkan berdasarkan informasi yang dirangkum oleh beberapa sumber menyebutkan angka kematian lebih tinggi dari yang diinformasikan.
Baca juga:
PLBN Skouw, Destinasi di Perbatasan RI-Papua Nugini
Ada Festival Seru di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Salah satu konflik yang terjadi pada hari Minggu (7/7/2019) yang menewaskan tujuh orang, diantaranya 4 pria dan 3 wanita di desa Munima. Konflik kembali terjadi pada Senin (8/7/2019) yang menewaskan 16 wanita dan anak-anak di Desa Karida, ironisnya dalam konflik tersebut dua orang wanita yang sedang mengandung meninggal.
PM Papua Nugini James Marape menyebut berita itu salah satu hari paling menyedihkan dalam hidupnya. Ia berjanji akan mencari dan menangkap para pelakunya.
“Ini adalah sejarah yang menyedihkan. Pembunuhan itu adalah bagian dari konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun," ujar Gubernur Hela, Philip Undialu, yang dikutip dari BBC News.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
