
GenPI.co – Provinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai Kota Serambi Madinah.Sebab, tradisi masyarakatnya yang mengacu pada ajaram Islam.
Bahkan dalam semboyan budaya Gorontalo dikenal dengan istilah Adati hula-hula to syaraa, syaraa hula-hula to quruani, yang berarti adat bersendikan syara, syara bersendikan Al-Quran.
Julukan Gorontalo sebagai serambi Madinah sudah dikenal oleh masyarakat luar. Semboyan ini juga menjadi penyemangat masyarakatnya untuk terus berbuat baik dan melahirkan karya-karya besar yang baik pula. Julukan ini juga menjadi brand pariwisata yang dikenal masyarakat Nusantara.
Julukan Gorontalo sebagai Serambi Madinah ini memberi inspirasi masyarakat untuk terus berbuat baik. Julukan ini harus dipertahankan.
Ajakan ini disampaikan oleh Idris Rahim Wakil Gubernur Gorontalo saat mengeglar Safari Ramadan, di Masjid Al-Mukhlisin, Ipilo, Kota Gorontalo, Jumat malam (24/5). Idris Rahim memita masyarakat untuk menjaga julukan yang disematkan kepada Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah.
“Cara menjaganya bagaimana? Yaitu dengan selalu memakmurkan masjid, memperbanyak bersedakah, menolong sesama, melaksanakan seluruh perintah Allah dan sunah rasul, serta menjauhi semua larangan Allah,” kata Idris Rahim.
Baca juga: Utamakan Bahasa Indonesia Saat Menyambut Wisatawan Asing
Idris mengutarakan, julukan Serambi Madinah merupakan manifestasi dari nilai adat dan agama dalam filosofi masyarakat Gorontalo. Menurutnya, Serambi Madinah harus tercermin dalam setiap tindakan dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News