
Batak Toba
Etnis ini mendiami wilayah Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Ciri khas yang paling melekat dari orang keturunan etnis ini. Keturunan dari Guru Mangaloksa yang merupakan anak Raja Hasibuan antara lain marga Hutapea, Hutabarat, Lumbantobing, Simorangkir, dan Panggabean. Marga lainnya bernama Nasution dan Siahaan juga berasal dari leluhur yang sama, dan masuk ke dalam etnis Batak Toba dengan mayoritas muslim.
Batak Simalungun
Batak Simalungun ini mendiami wilayah Simalungun yang ada di perbatasan antara Batak karo dan Batak Toba. Etnis ini merupakan keturunan dari Raja Penguasa Simalungun di zaman dulu. Etnis Simalungun bermarga Danamik, Saragih, Purba dan Sinaga. Sementara untuk bahasa yang digunakan merupakan percampuran antara suku Batak Toba dengan suku Batak Karo.
Batak Mandailing
Suku Batak Mandailing mendiami wilayah Mandailing dan Natal, keberadaannya juga meliputi beberapa wilayah lainnya antara lain Padang Lawas dan sebagian Kabupaten di Tapanuli Selatan. Karena berada di perbatasan suku Minangkabau, sehingga sering kali etnis ini disebut sebagai suku Minangkabau. Untuk marga etnis Mandailing meliputi Lubis, Nasution, Rangkuti, Pulung, Batubara, Lintang, Hasibuan, Hutasuhut, Tanjung, Daulay, Matondang dan Rambe.
Batak Pakpak
Etnis yang mendiami wilayah Sumatra Utara yang berada di perbatasan Aceh adalah Batak Pakpahan. Bahasa yang digunakan oleh etnis ini yaitu bahasa Dairi. Marga dari etnis Batak Pakpahan yaitu Angkat, Anak Ampun, Bancin, Banurea, Berampu, Bako, Cibero Penarik, Hajah Manik, Goci, Kabeaken, Simbacang, Simbello, Simeratah, Manik, Sagala, Sitakar, Solin, Sirimo Keling, Solin, Sitakar, Tinendung, Tinjoan, Tumangger, Simaibang, Turuten, dan Ujung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News