.webp)
GenPI.co - Nikmatnya kopi ternyata tidak senikmat ketika aku melihatmu tersenyum. Mungkin itu gambaran semua gadis yang mengunjungi kedai kopi itu.
Sebuah kedai tidak terlalu besar, tetapi ramai dikunjungi kaum hawa. Aku sudah berlangganan kurang lebih 3 bulan sejak pertama kali kedai itu berdiri.
Bukan untuk menikmati kopi, tetapi melihat senyum barista yang menggairahkan. Terkadang imajinasiku sering muncul saat melihat wajahnya.
BACA JUGA: Cinta Gila pada Kemolekan Janda Kembang Bikin Aku Lupa Istri
Eits... bukan imajinasi yang jorok, loh. Melainkan sebuah pikiran indah andai saja aku bisa bersanding dengannya.
Pria itu bernama Surya, umurnya mungkin baru 25 tahun. Kalau lihat badannya, aku yakin nggak cewek saja yang suka tetapi cowok juga!
Saat aku menikmati kopi buatannya, entah kenapa dada ini berdebar. Bukan karena kandungan kafeinnya, tetapi saat Surya menaruh cangkir di mejaku dengan melemparkan senyumannya yang seperti geledek itu.
"Satu es kopi gula aren untuk kakaknya yang selalu hadir di Jumat sore, silahkan diminum," sambil memberikan senyuman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News