.webp)
GenPI.co - Pandemi covid-19 tak dimungkiri memukul semua aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan pernikahan.
Konflik dalam rumah tangga pun mulai bermunculan akibat perubahan kondisi perekonomian, pendidikan, ataupun sosial.
BACA JUGA: Calon Pengantin Wajib Tahu Premarital Check Up Jelang Pernikahan
Psikolog Klinis, Saskhya Aulia Prima menjelaskan, saat mengahadapi situasi sulit ini, pasangan masih berada dalam zona normal jika mulai mengalami kewalahan, merasa cemas akan masa depan, dan menganggap pasangan tidak membantu mengurus anak.
“Namun, pasangan dianggap berada di zona merah jika sudah muncul perasaan kesepian, keinginan untuk berpisah, bahkan terjadi tindakan kekerasan,” ujat Saskhya dalam webinar, belum lama ini.
Saskhya mengatakan pasangan tak perlu gegabah dan cemas menghadapi konflik ini.
Berdasarkan riset kolaborasi Universitas Stony Brook, Towson, dan Northwestern di tahun 2017, kondisi ini dapat dihadapi dengan ‘Romantic Competence’ atau ‘Kompetensi Hubungan’.
“Sehingga pasangan dapat memperkuat hubungan mereka dengan belajar menghargai satu sama lain melalui persepsi masing-masing,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News