Hanya 4 Bulan Jadian, Si Pria Tampan Meninggalkan Aku Selamanya

Hanya 4 Bulan Jadian, Si Pria Tampan Meninggalkan Aku Selamanya - GenPI.co
Ilustrasi cinta mati. Foto: Pinterest

Aku tahu ia berbohong, aku tahu ada yang ia coba sembunyikan. Anehnya apa pun itu aku tidak pedulikan.

Selama aku bisa terus bersamanya aku sudah bahagia. Sederhana, sekadar bisa menatap hujan bersamanya, aku sudah bahagia.

Hari itu hari Sabtu sore, empat bulan sejak pertemuan pertamaku dengan Haikal, 3 bulan sejak ia pertama kali menyatakan bahwa ia mencintaiku.

Haikal bilang hari itu ia akan menjemputku untuk ke kafe. Tak ada perasaan aneh sampai aku melihatnya dengan kepala pelontos dan wajah pucat di depan rumahku.

Gelap menimpa senja, suasana remang di kafe ditambah udara dingin yang masuk menusuk sampai ke tulang.

Perasaanku kian tak karuan. Haikal memilih meja di tengah kafe, tidak di sudut seperti biasanya yang kami lakukan. Sikapnya kian dingin, bibirnya memucat, pucat sekali.

“Uhuukk…” Haikal batuk.

Kulihat batuknya mengeluarkan darah. Aku khawatir, tanpa pikir panjang kubawa ia ke rumah sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya