
GenPI.co - Tak ada satu pun anak ingin lahir dengan disfungsi pendengaran.
Namun, bagi mereka yang memiliki masalah ini tentu bisa diupayakan terapi untuk mengembalikan fungsi alat dengar. Proses inilah yang disebut dengan habilitasi.
BACA JUGA: Tak Bisa Bahasa Isyarat? 5 Cara Berkomunikasi dengan Teman Tuli
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala, dan Leher, Fikri Mirza menjelaskan, proses ini membutuhkan waktu yang panjang dan keihklasan dari orang tua.
Pasalnya, banyak tahapan yang harus dilalui bagi individu dengan disabilitas sensorik tuli atau rungu dan wicara.
"Habilitasi pendengaran atau komunikasi auditory verbal adalah proses panjang dari orang tua anak berkebutuhan khusus. Jadi tak cukup dengan alat bantu dengar saja," ungkap Fikri dalam Webinar belum lama ini.
Ia menerangkan, setidaknya ada tiga proses utama yang harus diperhatikan saat mengetahui anak lahir dengan gangguan fungsi pendengaran, yaitu input, processing, dan perkembangan bahasa.
Proses ini, lanjutnya, tak hanya sekadar memberikan alat bantu dengar kemudian masalah selesai. Namun, ada rangkaian proses yang harus dipantau secara berkelanjutan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News