
Kaum disabilitas ini juga mengungkapkan bahwa sebenarnya disabilitas bukan ada pada diri mereka, melainkan pada lingkungan mereka. Jika fasilitas publik dan lingkungan yang ada disekitar mereka ramah dengan kaum disabilitas maka disabilitas bisa menjadi sebuah mainstream.
Acara jelajah kota bersama disabilitas ini terselenggara berkat kerjasama komunitas Jakarta Barrier Free Tourism, Remotivi, Dishub dan Pemrov DKI.
Komunitas Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) dibentuk karena kaum disabilitas juga ingin merasakan jalan-jalan ke tempat yang nyaman tanpa harus memerlukan bantuan dari orang lain. JBFT pun akan senantiasa berbagi, saling memotivasi dan mengedukasi semua orang bagaimana cara berinteraksi yang baik kepada mereka yang berkebutuhan khusus.
"Tidak semua disabilitas berani keluar rumah, inilah sebabnya kenapa JBFT ada, salah satunya untuk memotivasi mereka agar berani bersosialisasi. " Ungkap Rade Bunga, Koordinator JBFT.
Sementara itu, Roy Thaniago selaku Direktur Eksekutif Remotivi mengungkapkan, pihaknya akan berperan sebagai wadah yang mendorong media agar peduli dengan adanya marginalitas terhadap kaum disabilitas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan media bisa menjadi sebuah corong atau wadah yang memberitakan tentang suatu hal yang positif tentang disabilitas dan membuatnya lebih setara. Hal ini pun bisa menjadi sebuah masukan untuk pemerintah dalam membangun sebuah fasilitas umum yang ramah dengan disabilitas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News