
GenPI.co - Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya menanggapi panas. Kumpulan reseptor ini, yaitu serabut saraf nyeri, secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal.
Mereka menanggapi suhu ekstrem dan stimulasi mekanik intens, seperti cubitan dan goresan benda tajam; tapi, mereka juga menanggapi pengaruh kimia tertentu.
BACA JUGA: Ragam Ekspresi Saat Makan Pedas Berdasarkan Golongan Darah
Sistem saraf pusat dapat bingung atau tertipu ketika serat nyeri ini dirangsang oleh bahan kimia, seperti capsaicin yang umum ditemukan dalam cabai, yang memicu respons saraf ambigu.
Jadi, bagaimana otak memutuskan apakah mulut sedang terjepit, tergores, terbakar, atau terpapar bahan kimia?
Para ilmuwan tidak yakin bagaimana proses ini bekerja, tapi mereka menduga otak membuat penilaian berdasarkan jenis dan variasi rangsangan yang diterima.
Stimulus ke nosiseptor sendiri mungkin menunjukkan temperatur ekstrim dan berbahaya.
Tapi, capsaicin juga merangsang saraf yang merespon hanya untuk peningkatan suhu ringan yang memberikan sedikit rasa hangat atau gerah saat “kepedesan”.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News