Dear Diary

Jalan Hidupku Tidak Mudah, Aku tak Boleh Menyerah

Jalan Hidupku Tidak Mudah, Aku tak Boleh Menyerah - GenPI.co
Ilustrasi wanita sedang liburan. Foto: ND3000/Elementsenvato

Badanku yang terlalu lemah tak bisa menahan keduanya untuk pergi.  Aku hanya bisa meneteskan air mata hingga kelelahan dan tertidur. 

Sepi. Sunyi. Tidak ada suara apa pun yang aku dengar, kecuali detik harum jam kamarku.

Aku terbangun untuk meminum obat kembali. Setelah melakukan hal tersebut, aku berjalan keluar kamar dan hendak makan.

Rasanya masih sama, seperti saat disuapi ibu saat masih kecil. Bubur kacang merah ini memang menjadi favoritku.

Aku menikmati semangkuk bubur ini sambil tersenyum dan tertawa sendiri mengingatnya.

Rumah menjadi terasa sangat sepi setelah ayah dan ibu pergi bekerja. Walau sudah pada usia lanjut, mereka tetap aktif untuk melakukan banyak hal.

Yup, hal itu tidak bisa aku larang selama membuat mereka senang. Melihat jarum jam menunjukan pukul 08:20, aku segera membereskan diri untuk kembali bekerja.

"Val, di rumah, kan, lo?" teriak Fanny sahabatku sambil mengetuk pintu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya