Igrimranak, Desa Wisata Lestari Wonosobo yang Berangkat dari Mimpi

Igrimranak, Desa Wisata Lestari Wonosobo yang Berangkat dari Mimpi - GenPI.co
berebut gunungan hasil bumi. (Foto: Dokumentasi Pemdes Igrimranak)

Jika menginginkan wisata alam dan sunrise, pengunjung tidak harus naik gunung. Ada bukit Rotodowo yang indah dan dengan panorama sunrise dan berjejer gunung yang bisa terlihat dari sana. Tetapi, jika ingin pengalaman yang lebih menantang, bisa mendaki gunung Prau dari jalur pendakian via Igirmranak yang landai. Lintasan ini aman dan indah karena membelakangi Gunung Sindoro juga melewati daerah lahan pertanian yang indah.

Selain itu, dikembangkan pula juga sistem permakultur.  Itu adalah sistem pertanian dan perkebunan yang menggunakan ekosistem di sekelilingnya untuk menciptakan sistem yang swadaya dan berkelanjutan. Lewat lahan pekarangan serta peternakannya, Desa Igirmranak mencoba untuk memaksimalkan potensi ini sebagai modal awal pengembangan desa. Salah satu pengembangannya berwujud warung permakultur yang menu organiknya seperti nasi jagung komplit dan demplo kukus bisa dipesan dan dinikmati langsung di saung.

Yang menarik lagi, ada 300 ekor dombos yang berada di satu lokasi kampung ternak yang bisa memproduksi 2 ton pupuk basah perhari dan nantinya akan diolah menjadi pupuk organik. Dombos atau domba Wonosobo ini mempunyai keunikan dibandingkan domba lokal lain. Bobotnya yang mencapai dua kali lipat bobot domba lokal lainnya sehingga menarik banyak peternak untuk mengembangbiakkannya. Ketika domba-domba tersebut dibiarkan merumput berkeliaran bebas di padang rumput, akan terlihat seperti suasana di Eropa.

“Target untuk sistem permakultur ini akan selesai dalam enam tahun kedepan, namun setiap tahun ada progres kemajuannya. Kami akan terus berkonsentrasi untuk mewujudkan mimpi kami”, pungkasnya.

Edi Santoso, Kabid Destinasi Pariwisata Disparbud Wonosobo menyebutkan, desa Igirmranak ini sudah sering dijadikan tempat studi banding oleh desa lain. Terakhir pada bulan Desember lalu, desa Semawot , kecamatan Sukosewu, kabupaten Bojonegoro berkunjung ke desa wisata ini untuk sharing dan belajar terkait pengelolaan desa wisata.

“Desa Igirmranak merupakan pengembangan desa wisata berbasis budaya dan agro. Ada event budaya tiap tahun, kongres mata air, pengembangan pertanian, dan warung permakultur sebagai media edukasi juga pendukung aktivitas ini. Konsepnya seperti farm house atau desa di Belanda. Desa ini sangat menarik dan kami rekomendasikan untuk dikunjungi,” pungkas Edi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya