
2. Siraman
Setelah semua persiapan siap, maka prosesi siraman pun bisa dimulai. Siraman pertama dilakukan oleh ayahanda dari mempelai wanita, lalu dilanjutkan dengan sang ibunda.
Masing-masing menyiram sebanyak tiga kali, yaitu satu siraman di kepala, satu siraman di pundak atau badan, dan satu lagi siraman di kaki.
Setelah ayah dan ibu, siraman diteruskan oleh pini sepuh, orang terdekat yang sudah ditunjuk untuk mengikuti prosesi siraman.
Jumlah orang yang menyiram haruslah ganjil, biasanya berjumlah 7 orang, namun bisa juga 5 atau 9 orang.
Setelah seluruh pini sepuh sudah selesai melakukan siraman, ayah dari mempelai wanita akan menuangkan sisa air dari kendi kepada sang anak untuk digunakan berwudhu.
Kendi yang kosong tersebut dipegang oleh kedua orang tua, kemudian dijatuhkan ke tanah sehingga pecah.
Proses menjatuhkan kendi tersebut diiringi ucapan “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku [nama mempelai wanita]”.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News